Apa itu anyang-anyangan?
Anyang-anyangan adalah kondisi yang
sering dikaitkan dengan rasa tidak nyaman saat buang air kecil. Atau dalam
istilah medisnya, kondisi ini bisa disebut dengan nama disuria. Frekuensi buang
air kecil umumnya akan menjadi lebih sering daripada biasanya, bahkan bisa
mencapai dua kali dalam waktu satu jam.
Rasa tidak nyaman yang ditimbulkan
selama buang air kecil bisa bervariasi pada setiap orang. Ada yang berupa
rasa sakit, nyeri, hingga rasa panas atau seperti terbakar di area alat kelamin
Anda.
Seberapa
umumkah anyang-anyangan?
Disuria bisa terjadi pada siapapun
tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Namun, sebagian besar kasus
anyang-anyangan pada wanita lebih sering terjadi dibandingkan pada pria,
dilansir dari laman Emedicine Health.
Ya, risiko seseorang menderita
kondisi ini akan semakin meningkat pada wanita karena wanita memiliki uretra
(tempat keluarnya air kencing) yang cenderung lebih pendek sehingga mudah
mengalami infeksi. Jika disuria terjadi pada pria, biasanya lebih sering
menyerang pria dengan usia lebih tua.
Gejala
dan ciri-ciri anyang-anyangan
Anyang-anyangan ni sebenarnya adalah
sebuah gejala yang mengindikasikan suatu penyakit. Maka itu, tanda-tanda yang
dialami masing-masing orang tidak selalu sama. Dengan kata lain, gejala yang
timbul tergantung dari penyebab anyang-anyangan yang mendasarinya.
Bila ada infeksi dari bakteri yang
menyerang organ vital Anda, memang akan menimbulkan gejala berupa rasa nyeri
dan sakit ketika buang air kecil. Kondisi ini biasanya akan mengarah pada
penyakit infeksi saluran kemih (ISK).
Tapi dalam beberapa kasus, gejala
yang timbul bisa saja tidak berupa rasa sakit ataupun nyeri. Itu artinya,
kondisi ini disebabkan oleh hal yang lain. Tanda dan gejala yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Keinginan untuk buang air kecil meningkat
- Kesulitan dalam mengontrol kandung kemih
- Rasa tidak nyaman saat buang air kecil
- Urin berwarna keruh, gelap, atau cenderung lebih pekat
- Urin kadang disertai dengan darah
- Kadang diiringi dengan demam
Kemungkinan masih ada tanda-tanda
dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan
sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Kapan
saya harus periksa ke dokter?
Jika Anda memiliki tanda atau gejala
yang serupa seperti disebutkan di atas atau memiliki pertanyaan lainnya,
sebaiknya segera konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Anda. Terutama bila
kondisi ini memengaruhi aktivitas sehari-hari. Konsultasi dengan dokter akan
membantu menemukan solusi terbaik bagi kondisi kesehatan Anda.
Penyebab
anyang-anyangan
Ada berbagai macam hal yang bisa
menjadi penyebab anyang-anyangan. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya,
penyebab anyang-anyangan atau disuria bisa karena adanya infeksi bakteri yang
mengarah pada penyakit infeksi saluran kemih.
Jenis infeksi lain yang paling umum
sebagai penyebab anyang-anyangan yakni infeksi kandung kemih (cystitis); infeksi ginjal (pielonefritis); infeksi prostat (prostatitis); serta peradangan atau pembengkakan
pada bagian uretra (uretritis). Disamping itu, penyakit menular seksual (penyakit
kelamin) juga
bisa ditandai dengan timbulnya disuria saat buang air kecil.
Berbagai hal lain yang juga bisa
menjadi penyebab anyang-anyangan, seperti:
- Muncul batu pada kandung kemih. Berupa gumpalan mineral keras yang ada di kandung kemih. Biasanya terbentuk karena tidak buang air kecil secara tuntas sehingga urin menggumpal dan membentuk kristal mineral.
- Trauma. Terjadi karena cedera atau iritasi setelah pemasangan kateter urin maupun kontak seksual.
- Obstruksi anatomik. Misalnya karena pembesaran prostat atau penyempitan saluran kencing (striktur uretra).
- Tumbuh jaringan yang tidak normal di area organ intim. Itu yang membuat nyeri ketika urin menyentuh jaringan abnormal.
- Adanya iritasi di organ intim. Risiko anyang-anyangan pada wanita akan semakin besar jika Anda sering melakukan douching vagina, yakni mencuci vagina dengan menyemprotkan suatu larutan khusus ke dalam saluran vagina, menggunakan alat khusus yang telah dilengkapi dengan kantong dan selang.
- Faktor hormonal. Efek dari pasca-menopause dan menopause yang membuat vagina terasa kering.
- Kondisi neurologis. Ketika sulit mengosongkan kandung kemih.
- Kanker. Menyerang uretra, kandung kemih, prostat, vagina, vulva, maupun penis.
- Penggunaan sabun, parfum, ataupun produk perawatan organ intim lainnya.
- Peradangan pada vagina. Disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit, atau virus lainnya, yang akan menyebabkan gatal, perih, serta infeksi.
Siapa yang berisiko mengalami anyang-anyangan?
Beberapa hal yang bisa meningkatkan
risiko Anda menderita disuria adalah:
- Jenis kelamin, anyang-anyangan pada wanita lebih sering terjadi ketimbang pada pria. Terlebih bila disebabkan oleh infeksi saluran kemih, maka perjalanan bakteri ke arah kandung kemih yang lebih pendek membuat wanita lebih mudah mengalami rasa tidak nyaman atau nyeri saat buang air kecil.
- Mengidap penyakit infeksi saluran kemih.
- Pernah melakukan pemasangan kateter urin. Umumnya terjadi pada orang yang kesulitan dalam berkemih sehingga harus pakai kateter untuk berkemih. Misalnya pada pasien rumah sakit, pasien dengan neuropathy uncontrolled urinary function, dan pasien kelumpuhan.
- Memiliki batu yang mengendap di kandung kemih.
- Mengalami pembesaran prostat, pada pria.
- Mengalami penyempitan saluran kencing.
- Menderita iritasi pada area organ intim.
- Salah arah saat membersihkan saluran kencing. Bila membersihkan dimulai dari anus ke arah saluran kencing, maka bakteri pada anus bisa dengan mudah berpindah ke saluran kencing.
Bagaimana dokter mendiagnosis anyang-anyangan?
Sebagian besar kasus disuria akan
berlangsung dalam waktu singkat, sehingga tidak perlu pemeriksaan khusus.
Namun, jika rasa sakit saat buang air kecil berlangsung terus-menerus dalam
waktu yang cukup lama, bahkan terasa semakin parah. Sebaiknya jangan tunda
untuk segera temui dokter dan konsultasikan lebih lanjut mengenai kondisi
kesehatan Anda.
Mulanya dokter akan meninjau semua
riwayat kesehatan Anda, lengkap dengan gejala yang dialami dan kebiasaan
pribadi yang menyangkut organ intim. Informasi mengenai frekuensi buang air
kecil dan riwayat seksual yang dilakukan juga harus Anda sampaikan.
Berdasarkan hasil dari informasi
tersebut, maka baru bisa ditentukan pemeriksaan apa yang paling sesuai untuk
mendiagnosis keluhan yang Anda alami. Biasanya, pemeriksaan yang dilakukan
dokter meliputi pemeriksaan pada perut atau panggul dengan ultrasonografi
(USG); pemeriksaan genitalia eksterna atau pemeriksaan pada alat kelamin yang
tampak dari luar; hingga pemeriksaan ginekologi untuk wanita.
Itu sebabnya, untuk mendiagnosis
disuria tergantung dari pemicu utamanya. Jika dokter menduga penyebab
anyang-anyangan adalah karena penyakit infeksi kandung kemih, maka diperlukan
pemeriksaan lebih lanjut dengan melakukan tes urin.
Sampel urin yang dihasilkan nantinya
akan dianalisis lebih lanjut di laboratorium guna mendeteksi kehadiran bakteri
organ saluran kemih Anda. Lain halnya bila Anda diduga mengalami
vaginitis, maka perlu dilakukan swab test dari sampel jaringan di
organ intim yang terinfeksi untuk diuji di laboratorium.
Di sisi lain, jika Anda mengalami
disuria dan telah melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan banyak
pasangan, dokter biasanya akan memutuskan untuk melakukan tes khusus guna
mencari tahu apakah Anda menderita suatu jenis penyakit menular seksual –
seperti gonore, klamidia, trikomoniasis, sifilis, dan HIV.
Obat
anyang-anyangan
Oleh karena ada berbagai hal yang
jadi penyebab anyang-anyangan, maka pemilihan obat anyang-anyangan pun juga
harus disesuaikan dengan pemicunya. Untuk kasus infeksi pada saluran kencing,
infeksi ginjal, infeksi kandung kemih, uretritis, serta vaginitis yang karena
bakteri, maka obat anyang-anyangan yang tepat adalah dengan mengonsumsi antiobiotik
sesuai dengan resep dokter.
Sementara untuk kasus vaginitis yang
dipicu oleh pertumbuhan jamur, maka obat anyang-anyangan yang dipilih lebih
dikhususkan untuk mengurangi hingga menghilangkan perkembangan jamur pada
vagina.
Biasanya infeksi jamur akan diobati
dengan obat antijamur, baik berupa obat oral, supositoria, maupun krim yang
dioleskan langsung ke vagina. Obat oral yang bisa dijadikan pilihan obat
anyang-anyangan karena vaginitis, termasuk clotrimazole, miconazole, nistatin,
dan terconazole.
Krim vagina, supositoria vagina bisa
didapatkan tanpa harus menggunakan resep dokter, tapi untuk obat oral perlu
resep dari dokter terlebih dahulu.
Selain itu, juga bisa diberikan obat
analgesik, seperti phenazopyridine, sebagai pilihan obat anyang-anyangan
lainnya yang berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri atau meredakan rasa sakit di
area saluran kemih Anda. Obat ini akan mengubah warna urin
Anda menjadi jingga kemerahan. Antinyeri obat minum seperti
asetaminofen dan ibuprofen juga dapat digunakan sebagai obat anyang-anyangan.
Penting untuk selalu mematuhi
petunjuk pemakaian obat anyang-anyangan ini.
Bagaimana
cara mengatasi anyang-anyangan di rumah?
Sama halnya seperti pilihan obat
anyang-anyangan yang bisa dikonsumsi, cara mengatasi anyang-anyangan pun tidak
bisa sembarangan. Alias tergantung pada penyebab anyang-anyangan yang Anda
alami. Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu
mengatasi anyang-anyangan:
1. Konsultasi pada spesialis urologi
Anyang-anyangan bisa disebabkan oleh
banyak hal, seperti ISK, tumor saluran kemih, atau batu saluran kemih. Oleh
karena itu perlu konsultasi lebih lanjut pada dokter spesialis urologi untuk
mengetahui sebab utama terjadinya anyang-anyangan tersebut.
Jika rasa sakit saat berkemih
(disuria) yang Anda rasakan dipicu karena adanya sel kanker pada saluran kemih,
maka rujukan dan konsultasi pada dokter spesialis urologi juga merupakan
pilihan yang tepat untuk mengatasi anyang-anyangan. Di sana Anda akan dipandu
untuk menjalani serangkaian tes dan pengobatan lebih lanjut.
Penanganan untuk masing-masing kasus
kanker juga akan berbeda, tergantung pada jenis kanker, lokasi kanker, dan
tingkat keparahan kanker. Umumnya perawatan yang akan Anda dapatkan meliputi
operasi, kemoterapi, dan radioterapi.
2. Jaga kebersihan area organ intim
Setelah buang air kecil, terapkan
untuk selalu membersihkan saluran kencing dari arah depan ke belakang.
Tujuannya, untuk mengurangi perpindahan bakteri dari anus (belakang) ke saluran
kencing (depan). Hindari melakukan douching atau membersihkan vagina dengan
cara menyemprotkan cairan ke dalam vagina.
Meski hal-hal seperti ini lebih
ditujukan untuk mengatasi anyang-anyang pada wanita, tapi tidak kalah penting
untuk diterapkan oleh pria sebagai bentuk cara untuk mengatasi anyang-anyangan.
3. Berendam dalam air hangat
Disuria memang bisa menyebabkan rasa
tidak nyaman, nyeri, hingga sakit saat buang air kecil. Berendam di dalam air
hangat diyakini bisa membantu mengurangi rasa tidak nyaman di area organ vital
Anda.
4. Istirahat yang cukup
Dalam beberapa kasus, disuria bisa
disertai dengan gejala demam tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Untuk
itu, Anda perlu tidur dan istirahat yang cukup hingga demam dan nyeri reda.
5. Kosongkan kandung kemih
Hindari menahan keinginan untuk
buang air kecil, terlebih dalam waktu yang lama. Sebaiknya ikuti keinginan
alami tubuh untuk buang air kecil dan kosongkan kandung kemih Anda sampai
tuntas. Cara ini lambat laun bisa bantu mengatasi anyang-anyangan pada wanita dan
pria yang cukup mengganggu.
6. Makan yogurt dengan teratur
Bila rasa tidak nyaman saat buang
air kecil yang Anda alami disebabkan oleh adanya infeksi jamur di area organ
intim, coba atasi dengan cara makan yogurt yang mengandung ragi secara teratur.
Pasalnya, yogurt bisa membantu menghentikan perkembangan infeksi jamur
sekaligus mencegahnya kambuh kembali.
Yogurt juga dilengkapi dengan sumber
kalsium yang baik, sehingga aman untuk mendukung perkembangan bakteri baik
dalam vagina Anda sekaligus mengurangi infeksi jamur yang secara tidak langsung
bisa bantu mengatasi anyang-anyangan pada wanita.
7. Patuhi anjuran dari dokter
Penting juga untuk rutin
memeriksakan diri Anda ke dokter guna memantau perkembangan kesehatan tubuh
Anda secara menyeluruh dan mengatasi anyang-anyangan yang Anda alami. Tak lupa
untuk selalu mematuhi semua petunjuk dokter, dengan tidak sembarangan minum
obat ataupun mengonsumsi obat tanpa izin dan saran dari dokter.
Apa
yang bisa saya lakukan untuk mencegah kondisi ini?
Bagi Anda yang belum pernah
mengalami kondisi tidak nyaman ketika buang air kecil, dan sebelum harus
“terjebak” untuk mengatasi anyang-anyangan yang Anda derita. Ada beberapa hal
penting yang harus diperhatikan guna mencegahnya. Apalagi jika Anda seorang
wanita dan ingin mencegah munculnya anyang-anyangan pada wanita.
Intinya, Anda diharuskan untuk lebih
rajin dan telaten dalam menjaga area organ intim. Entah itu dengan selalu buang
air kecil sebelum dan sesudah bangun tidur; setelah melakukan hubungan seksual;
membasuh saluran kencing dari arah depan ke belakang; memastikan area organ
intim selalu dalam keadaan kering dan tidak lembab; mengganti pembalut secara
teratur; hingga memakai celana dalam dengan bahan dasar katun dan tidak ketat.
Tidak ada salahnya juga untuk
menghindari penggunaan sabun atau pembersih khusus kewanitaan guna mencegah
anyang-anyangan pada wanita. Jika ingin lebih spesifik mencegah disuria
atau nyeri saat berkemih yang dipicu oleh infeksi kandung kemih dan infeksi
ginjal, Anda diharuskan minum banyak air putih agar membantu membersihkan
saluran kemih.
Sumber : https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/penyebab-anyang-anyangan/