Manusia merupakan slah satu komponen ekosistem yang dapat
mempengaruhi ekosistem tersebut demi kelangsungan hidupnya. Manusia dapat
melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan produksi komponen biotik ekosistem,
tetapi sebaliknya ulah manusia juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Berikut
adalah kegiatan manusia yang dapat menurunkan keanekaragaman hayati.
1.
Pembukaan
Hutan
Indonesia
setiap tahun kehilangan 2 juta hektar hutan. Pembukaan hutan dengan alasan
apapun, seperti untuk lahan pertanian, perumahan, pertambangan dan industri
sebagai akibat pertambahan populasi manusia akan berakibat terhadap
keseimbangan ekosistem hutan. Akibat yang ditimbulkan adalah terjadinya
penggundulan hutan yang selanjutnya akan mengakibatkan banjir. Kegiatan pembukaan
hutan akan menghilangkan beribu-ribu spesies asli yang ada di hutan dikarenakan
kehilangan habitatnya.
Contoh
:
a.
Semakin
langkanya jalak putih Bali karena habitanya tergusur
b.
Menurunnya
jumlah harimau jawa akibat habitatnya menyempit
c.
Terancam
punahnya 126 jenis burung karena pembabatan hutan
2.
Eksploitasi
Sumber Daya Alam Yang Berlebihan
Pertambahan
populasi manusia yang sangat cepat berakibat pada tingkat pengambilan sumber
daya alam hayati yang melebihi batas regenerasi dan reproduksinya. Hal ini
diperparah dengan sifat serakah untuk menimbun kekayaan sebagai simbil
kesuksesan manusia. Kenyataan semacam itu, menyebabkan manusia berlomba
mengambil sumber daya alam sehingga menyebabkan kepunahan pada berbagai jenis
mahluk hidup. Hal ini berarti menurunnya keanekaragaman hayati.
Contoh:
a.
Perburuan
arwana untuk dikoleksi
b.
Perburuan
berbagai jenis ular untuk diambul kuitnya, dan lain-lain.
3. Pencemaran
lingkungan
Peningkatan
pemukiman dan industri akan membawa konsekwensi terciptanya limbah yang akan
mencemari lingkungan, baik air maupun udara. Pencemaran merupakan perubahan
lingkungan akibat ulah mansuia. Perubahan lingkungan akan memberi tekanan
terhadap mahluk hidup yang akan sangat membahayakan kelangsungan biodeversias
di permukaan bumi.
Contoh:
a.
Semakin
langkanya jenis-jenis ikan air tawar yang ada di sungai-sungai sebagai akibat
pencemaran limbah industri
b.
Matinya
ribuan ikan laut di pantai akibat pencemaran limbah industri, dan lain-lain
4.
Budi
daya Monokultur dan Dampak Negatif Rekayasa genetik
Sistem
pertanian monokultur yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pangan
berpengaruh negatif terhadap jenis-jenis tumbuhan yang kurang bersifat unggul,
karena menjadi kurang dibudidayakan dan hilang dari lingkungan, sehingga
menjadi punah. Selain itu, pemanfaatan bibit unggul tahan hama dan penyakit
hasil rekayasa genetik juga dapat menyebabkan erosi plasma nutfah bagi tanaman
yang tidak tahan terhadap hama dan penyakit.
UPAYA
PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA
Upaya konversi hutan tropis menjadi lahan pertanian dan
penggundulan hutan akibat illegal logging berdampak besar pada proses
kehilangan sumber daya alam hayati. Tidak mengherankan bila Indonesia memiliki
daftar jenis tumbuhan dan hewan yang terancam dari kepunahan yang terpanjang di
dunia. Sudah tercatat paling tidak ada 126 jenis burung, 63 jenis hewan
mamalia, dan 21 jenis hewan melata yang dinyatakan dunia terancam punah. Populasi
kayu ramin menipis, kayu gaharu terancam punah.
Dengan menurunnya keanekaragaman hayati maka manusia perlu
melakukan upaya-upaya dan aktivitas yang dapat melestarikan dan mengembangkan
keanekaragaman hayati. Ada dua cara pelestarian keanekaragaman hayati di
Indonesia, yaitu pelestarian in situ dan ek situ
1.
Pelestarian
in situ, yaitu suatu upaya pelestarian sumber daya alam hayati di
habitat atau tempat aslinya. Hal itu, dilakukan dengan pertimbangan
karakteristik tumbuhan atau hewan tertentu sangat membahayakan kelestariaannya
apabila dipindahkan ke tempat lainnya.
Contoh:
a.
Suaka
marga satwa untuk Komodo di Taman Nasional Komodo, Pulau Komodo
b.
Suaka
marga satwa untuk badak bercula satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat
c.
Pelestarian
Bunga Raflessia Arnoldii di Taman Nasional Bengkulu
d.
Pelestarian
Terumbu Karang di Bunaken
2.
Pelestarian
Ek situ, yaitu upaya pelestarian yang dilakukan dengan memindahkan ke
tempat lain yang lebih cocok bagi perkembangan kehidupannya.
Contoh:
a.
Kebun
raya dan kebun koleksi untuk mengoleksi berbagai tumbuhan langa dalam rangka
melestarikan plasma nutfah
b.
Penangkaran
Jalak Bali di Kebun Binatang Wonokromo
Sumber : R. Gunawan Susilowarno, dkk, BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas
X, Grasindo, Jakarta 2007